PSGA Menghadiri FGD Pemetaan Dukungan Partai Politik untuk Isu KS

[PSGA-LP2M] Selasa (30/04/2024) Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Ar-Raniry berkesempatan menghadiri undangan kegiatan “Focus Group Discussion (FGD) terkait Pemetaan Dukungan Partai Politik untuk Isu Kekerasan terhadap Perempuan & Anak”. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Koalisi NGO HAM Aceh menghadirkan para perwakilan dari unsur partai politik, akademisi dan jaringan Masyarakat sipil. Narasumber yang dilibatkan Meutia Juliana, S.STP., M.Si (Kepala DPPPA Aceh), Riswati S.Pd I., M.Si (Direktur Eksekutif Flower Aceh), dan. Nurzahri, S.T (Politisi Partai Aceh).

Kegiatan yang berlangsung di Fhandika Boutique Hotel ini diharapkan menghasilkan dukungan dan komitmen Partai Politik terhadap isu-isu kekerasan terhadap perempuan dan anak di Aceh. Diharapkan pula terjadinya peningkatan pemahaman dan kesadaran para (Politisi, Media/Jurnalis, Jaringan Masyarakat Sipil) terkait upaya-upaya pencegahan kekerasan dan mendorong mekanisme perlindungan yang konprehensif dan berkeadilan bagi korban kekerasan. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi ruang refleksi bersama dan partisipatif terhadap isu-isu kekerasan terhadap perempuan dan anak di Aceh dan masukan-masukan pada penerapan kebijakan yang memberikan perlindungan bagi korban kekerasan. [NS]

PSGA dan DWP UIN Ar-Raniry Gelar Seminar Bahas Urgensi Penanggulangan Perundungan dan Dampaknya

Banda Aceh (Ar-Raniry) – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan UIN Ar-Raniry, menggelar Seminar Pendidikan dengan tema “Membangun Kesadaran, Kesehatan Mental, di Tengah Apatisme Perilaku Bullying dan Dampaknya di Indonesia”.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Teater LP2M UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Senin (29/4/2024) dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, terdiri dari akademisi, praktisi, mahasiswa, pelajar, serta pengurus Dharma Wanita Persatuan UIN Ar-Raniry.

Dalam sambutannya, Ketua DWP UIN Ar-Raniry, Sofiatuddin Syah, menegaskan urgensi penanggulangan perundungan sebagai isu serius yang berpotensi merusak kesejahteraan mental individu.

“Perundungan atau lebih dikenal dengan istilah Bullying bukanlah hal yang bisa dipandang sebelah mata. Ini adalah masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sofiatuddin menambahkan bahwa perundungan, yang sejak lama menjadi bagian dari realitas sosial, kini memiliki dampak yang semakin merusak, tidak hanya secara psikologis, tetapi juga secara fisik dan bahkan mengancam keselamatan jiwa korban.

Menurutnya, di era teknologi saat ini, perundungan juga telah berkembang menjadi cyberbullying, melalui media sosial, yang menambah kompleksitas masalah ini. Ironisnya, sikap apatis dari orang tua, sekolah, dan masyarakat terhadap perundungan hanya memperburuk situasi.

Sementara, Ketua PSGA UIN Ar-Raniry, Dr Nashriyah, MAg, menyoroti peran penting orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kasus perundungan.

“Komitmen dan kerjasama dari semua pihak sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua individu,” katanya.

Tujuan dari seminar ini adalah memberikan pemahaman kepada peserta mengenai bagaimana Islam dapat menjadi solusi atas perilaku perundungan, serta meningkatkan kesadaran para guru, orang tua, remaja, dan individu lainnya terhadap arti, cara, dan jenis perundungan, beserta upaya pencegahan dan penanganannya.

Narasumber yang hadir dalam acara ini antara lain Muhammad Zawil Kiram (Candidate Ph.D di United Kingdom), Dr. Rio Pamungkas (Psikiater anak dan remaja RSJ RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh), dan Ismiati, S.Ag, M.Si. Ph.D (Dosen di Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry).

Berbagai topik dibahas mulai dari strategi pencegahan, pendekatan psikologis, hingga tindakan konkret yang dapat dilakukan oleh individu dan institusi.

Source: https://ar-raniry.ac.id/2024/04/psga-dan-dwp-uin-ar-raniry-gelar-seminar-bahas-urgensi-penanggulangan-perundungan-dan-dampaknya-bagi-kesehatan-mental/

PSGA Berkontribusi Aktif Dalam Diskusi Kepdirjen P3KS PTKIN 2024

[PSGA-LP2M] Di tengah maraknya kasus kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Ar-Raniry Banda Aceh menunjukkan andil penuh di garda terdepan pada pencegahan dan penanganan isu tersebut. Dalam acara Suloh PTRG Seri ke -15 dengan tema “Kepdirjen Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di PTKIN Tahun 2024,” PSGA UIN Ar-Raniry memaparkan kiprah dan strategi mereka dalam memerangi kekerasan seksual di kampus tersebut. Kegiatan yang diselenggarakan oleh IAIN Fathul Muluk Papua bekerjasama dengan We Lead, Aliansi PTRG dan Forum PSGA ini dilaksanakan pada hari Jumat pagi, 3 Mei 2024.

Dalam kesempatan ini, Dr. Nashriyah, M.A. selaku ketua PSGA UIN Ar-Raniry, yang menjadi salah satu narasumber dalam proses berlangsungnya acara via Zoom meeting tersebut menceritakan perjalanan panjang PSGA dalam membangun gerakan anti-kekerasan seksual di UIN Ar-Raniry. Beliau mengungkapkan bahwa “Pembentukan Duta PSGA menjadi salah satu langkah strategis yang mengantarkan kemajuan signifikan, dimana para duta ini berperan aktif dalam edukasi promosi isu gender yang melibatkan mahasiswa secara langsung untuk mahasiswa karena sebagaimana yang kita tahui bahwa mahasiswa sendiri lebih dekat dengan mahasiswa yang lainnya dan lebih mudah dalam mengakses beberapa hal dengan gaya bahasa anak muda yang dengan hal tersebut sangat-sangat memudahkan pergerakan kita” Ungkap Dr. Nashriyah dengan penuh semangat dan antusias. 

Pemaparan pengalaman  dan strategi PSGA UIN Ar-Raniry dalam membangun gerakan anti-kekerasan seksual, Kegigihan dan dedikasi PSGA UIN Ar-Raniry menjadi contoh nyata bagi PTKIN lain untuk terus semangat dalam mensosialisasikan isu gender di lingkungan kampus masing-masing guna menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual dsb.

PSGA UIN Ar-Raniry menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari diri sendiri. Dengan semangat dan tekad yang kuat, mereka mampu melawan gelombang gelap kekerasan seksual dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi para mahasiswa dan mahasiswi di seluruh PTKIN di Indonesia.

Acara ini tak hanya menjadi ajang berbagi pengalaman dan ide tetapi juga forum diskusi untuk membedah kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di PTKIN lain. Zoom meeting memungkinkan partisipasi aktif dari berbagai PTKIN di seluruh Indonesia menciptakan ruang dialog yang inklusif dan inspiratif dalam kaitannya dengan pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di PTKIN tahun 2024. 

Semua kita berhak bersuara. [SFN] 

PSGA Menghadiri Pertemuan dengan Organisasi Nonviolent Peaceforce

[PSGA-LP2M] Kamis (22/02/2024) PSGA yang diwakili oleh Dr. Nashriyah menghadiri undangan dari Organisasi Nurani Perdamaian Indonesia (NPID), sebuah organisasi kemanusiaan yang berkantor pusat di Banda Aceh. Undangan ini terkait dengan kunjungan dari Organisasi Nonviolent Peaceforce yang merupakan affiliasi NPID dilevel internasional. Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan ini, NPID menyelenggarakan beberapa pertemuan dengan stakeholder di Aceh, salah satunya adalah pertemuan dengan tema ‘Perlindungan Perempuan dan Anak serta Perdamaian di Aceh”.  Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi media untuk saling berbagi terkait situasi perlindungan Perempuan dan anak serta kontribusi dalam menjaga dan mengisi perdamaian di Aceh, serta pembelajaran dari situasi yang sama dibelahan dunia lain yang saat ini masih berada dalam situasi konflik maupun transisi menuju perdamaian. 

Adapun tujuan dari pertemuan ini dalam rangka berbagi pengalaman dan update situasi terkini terkait perlindungan perempuan dan anak dalam konteks mengisi perdamaian di Aceh. Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk berbagi pengalaman dan situasi perlindungan Perempuan dan anak dalam situasi konflik bersenjata di level internasional. 

Kegiatan yang menghadirkan 13 organisasi yang fokus akan isu perlindungan perempuan dan anak diundang ini diadakan di Hotel Kyriad dan dilaksanakan pada siang hari. [NS] 

PSGA Menerima Kunjungan dari PSGA STAIN Teungku Di Rundeng

[PSGA LP2M] Dr. Nashriyah, M.A., Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M UIN Ar-Raniry, pada Selasa (28/11/2023) menerima kunjungan Dian Ayuningtyas, M.Pd., kepala PSGA STAIN Teungku Di Rundeng. Bertempat di kantor PSGA, keduanya berdiskusi tentang program dan kegiatan PSGA serta dinamikanya. Di akhir pertemuan, Dr. Nashriyah menyerahkan satu edisi Jurnal Gender Equality dan keduanya melakukan foto bersama.

Kunjungan Kepala PSGA STAIN Di Rundeng ini merupakan bahagian dari kunjungan P3M STAIN Teungku Di Rundeng ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) ke UIN Ar-Raniry dalam rangka benchmarking desa binaan [NS].